Dodi memintaku untuk menungging yang katanya gaya anjing. Tubuhku seperti menggigil dan aku merasakan diriku kembali melayang. Bokep ojol Aku diperlakukannya seperti anak kecil, seperti cucu anakku sendiri. Kami melakukannya setiap Senin, Rabu dan Sabtu. Kupeluk Dodi dan menggigit bahunya dengan kuat sembari mendesah. Kami bepelukan dan saling mengecup sebagai ucapan sama-sama mengucapkan terima kasih kami. Saat itu aku sangat terkejut, Dodi mencium bibirku dengan lembut.“Mama cantik sekali,” katanya lembut di telingaku. Kami melakukannya setiap Senin, Rabu dan Sabtu. Dia membopongku ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sudah tujuh tahun lebih kami melakukan persetubuhan dengan rahasia yang ketat. Aku mengelus-elusnya. Basah…Clepp… plok… clepp… plok, suara itu berganti-ganti terdengar dengan irama yang temponya sama. Nafasku terengah-engah.“Mama cantik sekali…” bisiknya. Gila! Tubuhnya juga tinggi, berkisar 175 cm sedang aku hanya 55 cm. Dodi masih di kamar mandi membersihkan dirinya.***Selalu saja Dodi hampir keceplosan.
