Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Bokep Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis di sana. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Entah kenapa, tiba-tiba Reni menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Reni yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.“Maafkan aku, Reni. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Reni menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Seharusnya kamu bilang sejak semula…”, kataku mencoba menghibur.Reny hanya diam saja.




















