Aku pulang agak malam dan agak mabuk karena terlalu asyik dengan mitra kerjaku.Aku sangat bernafsu saat melihatnya tertidur pasrah terikat di kamarnya. film porno “Siapa lagi?” balasku bertanya. Sejak pertemuan business gathering, aku semakin tertarik padanya; dengan segala usahaku mencari tahu nomor ponselnya, kemudian aku menjadi nasabahnya.. Ough naluriku bangkit saat melihatnya hari itu tetap terlihat sexy. Kalau kamu tidak menolak cinta ku, kejadiannya tidak akan seperti ini..”Wajahku menunjukkan penyesalan padanya lalu perlahan aku cabut lakban yang membungkamnya sambil mengancam.“Awas kalau kamu berteriak..”. “Mas.. Kamu ini lucu sekali.. Miranda langsung lemas.. Kamu tidak nakal di rumah khan??” sapaku. Aku mesti ke kantor nich.. Bentaarr..” lalu aku buka lakbannya. Aku mulai mengenalnya dalam sebuah pertemuan, dia adalah supervisor bagian valas disebuah bank terkemuka di ibukota. Berusaha aku menyatakan ketertarikanku.. Memang aku belum terlalu yakin 100% kalau dia tidak akan melarikan diri.




















