Tapi karena berahiku sudah sampai ke ubun-ubun maka aku tarik tangan kanan pak Yanto ke arah selangkanganku sebagai isyarat keinginanku. Bokep Pak Yanto seperti tidak memperdulikan cairan vaginaku yang semakin membanjir dan bibir vaginaku semakin membengkak . Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap (yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas). Rasa nikmat yang ditimbulkannya sedikit banyak mulai mengurangi rasa gelisah akibat ketakutanku tadi. Kedua kakiku dipentangkannya lebar-lebar dan tanpa ragu-ragu beliau langsung memangut vaginaku dengan bibir dan lidahnya sehingga sekarang kepala bossku itu ada diselangkanganku. “Ahhhh… ahhhh…bapaaaa…aaahhh” Celotehku dengan mulut yang menganga dan mata yang susah fokus karena mendapat kenikmatan yang datang tiba-tiba. Pelahan-lahan mulai muncul rasa kagumku pada pak Yanto dan mulai mengidamkan mendapatkan jodoh seperti beliau atau mendekati kemampuan beliau. Seakan akan kalau berhubungan dengan suamiku aku tidak merasa puas, untung saja suamiku polos dalam hubungan seks, ya karena dia
