Gita terus memandangiku. Bokep china Punyaku sudah terbenam di dalam selangkangannya. “Iwan juga sayang sama Gita”, kataku. Aku ciumi lehernya, bibir, leher lagi. Kali ini tangan kirinya sudah memegang kepalaku. Aku langsung ciumi buah dadanya sebelah kiri, sedang tangan kananku mengelus-elus buah dadanya yang kanan. Lalu aku jawab “Mm.., yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho”. Pemandangan yang indah sekali tetapi kali ini aku tidak mau lama-lama memandang, langsung aku berada diatasnya, kedua tangannya sudah kupegang dan tahan di samping kiri-kanan kepalanya. Lalu aku jawab “Mm.., yang kayak apa ya?, kayaknya aku suka yang seperti punya kamu itu lho”. Gita tersenyum dan sedikit tertawa, aku tak tahu dia senang melihat punyaku atau menertawai punyaku? Matanya terpejam, bibirnya digigit seperti menahan sesuatu, sering dari mulutnya keluar kata-kata, “oohh.., sshhtt.., uugghh.., sshhss.., sshhiitt.., aacchh.., oouuhh..”, nafasnya tidak lagi teratur.




















