Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bokep STW Namanya Bu Reni, orangnya gak begitu cantik, tapi senyumannya manis sekali. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Masa cukup dengan remas-remasan tangan? “Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal. Bu Reni memejamkan matanya waktu aku mulai mengentotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas.Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.” Aku mengangguk dengan senyum. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya.Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”




















