Aku tidak menyesali pengorbananku, namun aku menyesali mengapa aku begitu menikmati persetubuhan itu. Tak disangka, ketika Mak pergi menengok Abah di kamar, Pak Broto mengatakan hal yang tidak pernah terlintas di pikiranku.“Kamu sadar, kan … Sari, Utang abah kamu besar sekali. Bokep jepang Aku yang kini jadi pemuas nafsu birahi memegang wajahnya dan membelainya. Badanku agak bergetar begitu aku merasakan gesekan kotol Pak Broto pada dinding-dinding dalam memekku. Tangan Pak Broto memegangi pinggangku setiap kali dia mendorong kontolnya masuk ke memekku. Entah siapa yang memulai, kami kemudian berpagutan. Masih agak nyeri …”Kemudian Pak Broto mulai melakukan gerakan memompanya. Itilnya, Pak ……… Itilnya ………… Yahhhhhh ……. Setelah menghidangkan secangkir teh, aku menemani Pak Broto berbicang-bincang sebentar.“Sari, kita ngewek di taman belakang sana yuk …” kata Pak Broto. Kami hanya bisa menangis, memohon belas kasihan orang-orang bank itu.




















