Bles.. Bokep Kukeluar-masukkan dua jari tanganku, makin lama makin kencang berbareng dengan desah napas Mbak Narti, “Oh ah uh”Makin lama desahannya makin cepat, badannya tiba-tiba bergetar dan gerakannya terhenti, “Ohhh.. Tapi tanpa berkomentar dia sudahmenarik tangan kiriku dan mulai meijatnya dari telapak tangan. Sebenarnya aku tidak sendirian sama sekali, karena masih ada pembantuku yang selalu siap membereskan urusan rumah tanggaku. Kulepaskan kain sarungnya sehingga terpampanglah kedua buah dadanya yang putih dan kencang itu. Kulepaskan kain sarungnya sehingga terpampanglah kedua buah dadanya yang putih dan kencang itu. Kucoba menyelipkan jariku ke bibir luar vaginanya. Kugoyang-goyang kepala penisku di bibir vaginanya, pelan-pelan kutancapkan penisku ke dalam vaginanya. cklak.. cklak.. “Oooo pantesan kamu mijetnya pinter”Dari telapak kaki, pijatannya naik kebetis lalu ke paha dan samping luar pahaku.




















