Gimana?” balas ida.Ida mulai menaikan pinggulnya dan menurunkan celananya. Ku buka sedikit lebar lubang kemaluannya, memang benar. Bokep montok Nadia menyambutku dengan senyum penuh rasa sayang, ku rebahkan tubuhku disampingnya.“Da.,,gue mau,..minta maaf,..kalo gue udah kasar sama lo sejak kita nikah, padahal lo juga nggak tahu apa-apa kan?Sekarang gue ngerasa bersalah banget” ujarku“Biarin aja berlalu yang kayak gitu mah,…gak usah dipikir lagi, Nadia juga udah lupa……kamu juga makin hari makin asik….seneng aku” jawab ida.Saat itu terasa sangat panas, ku buka baju kaos ku dan tinggal memakai celana basket yang sejak tadi ku pakai.“Ribet banget nih selimut…”ujar ida sambil menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnyaIda segera memulai lagi adegan di film yang tadi kami ‘pause’. Keesokan harinya Nadia bangun terlebih dahulu, sepanjang malam dia memelukku dan tertidur dengan posisi setengah tubuhnya menindih tubuhku, dengan posisi seperti ini kedua buah dadanya menempel pada tubuhku dan kurasakan kehangatan yang beda dari sebelumnya.“Beb,…bangun ih




















