Kupijit perlahan sekarang. “Enak mas?” Tanya Windy sambil mengusap mulutnya. Bokep cina Dikuncinya pintu dan kembali memegang tanganku, menarikku ke depan tvnya. Windy berjalan ke arahku, memutari meja sekarang. Belum sampai aku berdiri dari tempat tidur, Windy sudah merangkulku dari belakang dan tangannya turun ke arah bawah pusarku. Kuremas atasnya sedikit. Saat akan berdiri, kutahan tangannya, sambil tersenyum aku berkata, “jangan ributlah, toh punya kita sama.” Suaraku menenangkannya. Kuturunkan sampai mata kaki.Windy menggerakkan sendiri kakinya hingga terlepas kain itu. Sesekali kuusap juga telinganya. Buah dadanya bergoyang seirama dengan kayuhan pantat si pria.Yang rambut pendek berusia belasan tahun terbaring di meja, dengan rok seragam sekolahnya telah tersingkap ke atas. Kami berbaring sekaarang, aku tertindih tubuhnya yang penuh keringat. Semakin cepat, cepat, lebih cepat, kutambah kecepatannya, “mbaaaak Windyyyyy !!” Ratih menyebut namaku dengan menjerit kecil, tubuhnya bergetar.












