Aku mengikuti setiap gerakan yang dibuatnya terhadap tubuhku lalu aku mempraktekkannya kepadanya. XNXX “Tidak, tapi aku sempat gelisah nggak bisa tidur karena terus membayangkanmu”, jawabku tanpa malu-malu.Eksanti tertawa sambil memainkan mencubit pinggangku.Hari sudah menjelang malam ketika kami meninggalkan tempat itu. saayang.. Tiba-tiba, aku merasakan ada orang lain yang memelukku dari arah belakang. Bukannya kaget, malah sebaliknya dia tertawa mendengar bualanku. Sementara aku sedang menuliskan pesan, samar-samar terdengar suara televisi dari dalam kamar Eksanti, di depan kamar Yoga, pertanda ada seseorang di dalam kamarnya. Agak lama aku terdiam. Aku merasakan liang kewanitaannya berdenyut menjepit jariku. Santi, kamu pintar merawat, yaa..”, aku mencoba mengungkapkan keindahan pada tubuhnya. sentuhan kejantananku di tangan membuat Eksanti merasa malu, tetapi hati kecilnya mau, ditambah sedikit rasa takut, mungkin. Aku duduk di atas kasur yang digelar di atas lantai.Eksanti masih sibuk memakai pakaian yang bertebaran di atas sandaran kursi sofa.




















