Serta merta aku beranjak mengambil bangku plastik yang telah kusiapkan sebelumnya. Aku menunggu hari gelap. Bokep barat Memang seharusnya aku belum pulang. Serta merta aku beranjak mengambil bangku plastik yang telah kusiapkan sebelumnya. Pasti ciuman dan jilatannya akan meluncur ke arah kemaluan lelaki itu. Adegan diam itu berlangsung seperti sebuah ‘pantomime’. Aku melihat ada kilatan lendir yang menempel. Mungkin sekitar pukul 4.30 pagi. Dia mendorong telentang kembali tubuh Warni. Dan dengan refleksnya Warni menyambut. Aku hanya berharap Warni lekas berangkat ke pasar. Sementara Warni istriku telentang kelelahan di ranjang, dengan sabar lelaki itu menge-lap sperma dia yang tercecer pada tubuh istriku dengan celana dalam istriku yang ada di tangannya.Dia menge-lap spermanya yang meleleh dari lubang dubur, dari lubang vagina serta di seputar selangkangannya dan juga yang terserak di dagu, pipi, leher serta buah dada istriku.




















