Aku langsung membuka mataku lebar lebar, dan jantungku serasa berhenti. Tapi cumbuan yang kuterima makin bertubi tubi. Bokep china Dan aku jadi melamun sampai akhirnya bel pulang sekolah berbunyi…*** Tapi aku tak mau melepaskannya.“Aaargghh… sudah Elizaaa…”, erang Pandu. Sampai ke kepala penisnya, aku mencucup dengan kuat, membuat Pandu melolong keenakan. Keringat mulai membasahi tubuhku, karena gairahku sudah mulai naik. Memang penis Dedi tak sebesar penis Pandu, tapi cukup untuk memaksaku menderita dalam kenikmatan ini.Aku mulai menggeliat dilanda kenikmatan ini, dan perlahan aku mendesah.“Sssh… oooh”, aku makin keras mendesah.Vaginaku serasa akan meledak dipompa habis habisan oleh Dedi, dan akhirnya aku orgasme di ronde kedua ini.“Nggghhhh.. Itu…”, aku berbisik agak ragu, sambil menunjuk ke gudang di sebelah toilet ini.Jenny memandangku heran, lalu ia melangkah ke arah pintu gudang itu.“Jennn”, aku berbisik kaget sambil menarik Jenny, karena pintu itu memang agak terbuka, kuatirnya Jenny akan terlihat oleh orang yang ada di




















