“Bangun…!”, suara kak Dewi kembali terdengar. Ah lehernya apalagi, mhhh rasanya ingin aku dipeluk dan membenamkan wajah dilehernya. Bokep ojol Gak usah beneran, cukup saling bikin happy aja. Sejauh ini aku tidak melihat kak Dewi memiliki hubungan spesial dengan laki-laki. Pandangan matanya kini memelas dan penuh ketakutan. Dan makin lama makin membara. “abis keramas nih yee !”, kataku dalam hati. Aku segera mengelap mulutku dengan baju kak Dewi, mengusir perasaan tidak nyaman dimulutku. Bahkan, aku mulai mendidih ! Aku membalikan badan, terlentang disamping kak Dewi. Paha kak Dewi bergerak seolah memberi ruang agar tubuhku bergerak lebih leluasa. Aman..Ach….shhhh….. Mungkin seharusnya ia tersenyum tapi aku tidak melihatnya. Lalu aku bergerak kesebelah kiri kak Dewi. Aku maklum dengan apa yang diinginkan kak Dewi. hangus deh.Aku bergegas kembali kedalam. Ah… kak Dewi biasanya pulang jam 6.30, sekarang baru jam 2 siang…. Masih ngilu !?”, katanya.




















