Penisnya masuk ke dalam vaginaku.“Dodi… Aku ini ibumu, nak! Sebelah tangannya mengelus-elus duburku dengan lembut. Bokep Temanku tak menanyakan dengan siapa aku melakukannya, hingga aku hamil. Dan aku melepaskan semua yang tertumpah dari tubuhku yang terdalam.Berkali-kali dan berkali-kali, sampai akhirnya aku melepaskan pelukanku dan aku lemas.“Mama sudah sampai?”“Maafkan mama, nak. Aku membisikkan kepada Dodi. Terkadang dia hanya mendapatkan komisi saja. Kalo mama sudah bersedia.” katanya.Kini dia menuntunku ke tempat tidur. Dodi membopongku ke toilet. Pantas kalau Dodi anakku sangat kehilangan dirinya. Aku tahu, Dodi sangat menyayangiku.“Mama harus gugurkan, sayang!” kataku berbisik pula. Ramuan itu disedu dengan air panas. Kita harus menjaga keadaan. Tapi kami tak pernah sepatah katapun bercerita tentang persetubuhan kami. Teruskan, sayang. Aku menelponnya. Aku merasakan darah haidku berdesir-desir membanjir dari vaginaku. Justru kini aku yang kesepian. Dodi sudah menjilati klitorisku. Licin dan tak perih lagi seperti pertama kali.Kocokannya semakin cepat dan cepat.




















