Tak lama kemudian ia sudah menemuiku di ruang tamu. Bokepindo Kok rapi sekali?” kataku. Aaagak keraas Saantiihh..”.Setelah beberapa menit menjilati kejantananku, aku melepaskan penisku dari mulutku. Kulepaskan tangannya dan mulutku kemudian menyapu seluruh punggungnya. Kali ini dia yang memilih kamar ke penjaganya.“Kamar yang di sudut,” katanya. “Tidak semua kamar ada cerminnya. Enak.. Kulihat dari samping ternyata memang Santi.“San.. Kupotong kata-katanya, “Anto,” sahutku. Ia sedang mandi. Sekilas kulihat tanggal lahirnya, berarti ia sekarang dua puluh delapan, sementara aku waktu itu masih dua puluh tiga. Setelah kutembakkan laharku, kami sama-sama berbaring ngobrol sampai waktu habis. Sekarang baru bisa pulang dan mau istirahat”. Rasanya dengan uang yang kukeluarkan aku bisa mendapatkan lebih dari yang kuharapkan. Namun Santi mencium bibirku dengan lembut dan semakin lama semakin kuat menyedot bibirku.Kini dia mencium dan mengusap dadaku yang berbulu, kemudian terus ke bawah dan akhirnya penisku yang masih kecil diisapnya.




















