Yang bener aja, masa iya aku dan Stella harus masuk ke sana? Bokep rusia “Sakiiit…” erangku. Itu karena aku amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih kayak yang terakhir kali.Di sekolah aku punya teman akrab namanya Stella. Terny-ata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Percuma aku menjerit-jerit, akhir-nya aku pasrah. “Akkkhh… jangan Gam…” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara.“Gue udah kebelet, niih… gue perawanin ya, Lil…” Tak terasa, sesuatu yang bundar dan keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Agam sudah siap untuk bersarang disana. Vaginaku terasa basah, dan gatal. “Mmmh, toket lo montok banget, Liiiil…” gumam Ben. Aku mengenalinya sebagai suara Feri.“Gue boleh masuk, ya?” tanya Stella sambil melangkah masuk sedikit.“Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongka-han pantatku turut bergoyang penuh gairah. Semua dari kelas yang berbeda-beda.Tak lama, aku dan Stella sudah berada di antara mereka,




















