Saya menengok, melihat uang itu. Saya nggeletak nggak karuan di ranjang Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan.“Itu buat kamu,” kata Juragan. Bokep montok Kamu juga suka, kan?” Juragan berusaha ngajak bicara. Sebagai anak petani yang sering main di luar sejak kecil, kulit saya jadi agak gelap terbakar matahari. Meninggal waktu melahirkan anak pertama, anaknya juga tidak selamat. Badan Juragan yang berat menindih badan saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang gede itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya merasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya sudah bukan perawan lagi!“Aku masuk lebih dalam lagi, ya, Denok?” Juragan bertanya tanpa menunggu jawaban, menerobos tambah dalam ke anu saya. Juragan tersenyum melihat saya.“Wahh…susu kamu gede, ya? Saya sendiri tidak merasa cantik. Simbok meninggal di rumah sakit setelah dua hari dua malam berusaha diselamatkan dokter di sana. Juragan terus-terusan melihat sekujur tubuh saya, sambil memuji.“Ayo dong, nggak usah ditutupin,” kata




















