Selang beberapa lama kudengar mbak Diah memanggil lewat pintu belakangku.“Dik Hadi… mana cuciannya?”
“itu mbak yang dibelakang, udah tak rendem dari semalem” sahutku menimpali.Aku segera beranjak kebelakang, saatnya memulai rencana. “
“oke…”
Begitulah akhir dari transaksiku, aku tinggal menunggu hadiah yang dijanjikan tiba.Waktu yang kutunggu pun tiba, dari balik pintu kamarku aku mendengar suara motor mas anto menjauh, dan mbak diah berdiri di beranda melepas suaminya berangkat kerja. Bokep china aku membenamkan wajah ku di belahan toket bu evi. Pinggul mbak diah mulai bergerak liar. Sekarang yang tampak adalah tubuh tanpa sehelai benang yang siap menantiku. Aku merasa ujung penisku ada yang mengganjal. Rupanya bu evi baru keluar dari kamarnya dan hendak menjemur pakaian kaget melihatku telanjang. Merah padam mukanya mbak Diah.




















