butuh sesuatu ?” tanyaku. Bokepindo Rara melepaskan ciumanku. Biasalah, waktu di kampus kan kita primodial bangetTapi gak ada ruginya temenan sama Rara kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Rara adalah rambutnya. Malem-malem lagi !” tanyaku.“Yan, bisa jemput aku di XXX gak ?” tanyanya sambil menyebut salah satu tempat hiburan malam yang cukup ternama di kota bandung.“Ha ? Walau kamu trendi abis, selalu gaya, tapi gak pernah aneh-aneh. Apalagi kalau ditata sedikit menggelung, hmmm… aku selalu nganggep dia barbie doll banget“Halo Ra ? Dah malem banget nih” rajuk Rara padaku sedikit memelas.“Ok deh, kamu tunggu sebentar, aku jemput sekarang, 10-15 menit deh” jawabku. Akhirnya kami hanya rebahan saling berdampingan, masih bugil.“Yan kok sakit banget ya” tanya Rara.




















