rus siap ya, ah..!” desahnya lirih terputus-putus. Aku pun baru tersadar, Mbak Marni ternyata memiliki tubuh yang tidak kalah dengan bintang-bintang top Bollywood.“Aryo!” Mbak Marni memecah lamunanku. Bokepindo “Apa maksudnya, Mbak?” aku pun semakin bingung. Dengan bermandi keringat dia mendatangiku. Candi itu keadaanya sangat tidak terawat, banyak lumut tumbuh di sana-sini. “Ehm, ternyata kau orang yang keras kepala juga, ya?” jawab Mbak Marni dengan tersenyum. Bagaimana tidak, baru kali ini aku melihat tubuh orang dewasa yang telanjang bulat. Kutunggu kau di kebun belakang rumah.” ternyata itu suara Mbak Marni. Ya, itu Mbak Marni, namun ada yang aneh dengan pakaian yang dikenakannya. “Eh, apa Mbak?” tanyaku salah tingkah. Kupandangi sosok tubuhnya yang masih kelihatan padat berisi dan montok. Sampai akhirnya, aku beranikan diri untuk menyatakan cintaku.




















