aah, aku semakin deg-degkan. Kabar yang
dibawanya dari dokter membuat seisi rumah tersentak. Bokep STW oooh, cairan berwarna putih kental keluar dari
kepala kejantananku. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Serentak kami berdiri. Seeerrr, kejantananku sakit sekali
rasanya. Dapat kurasakan kehangatan dada
perawannya. Walaupun masih terhalang oleh pakaiannya. Setiap siang sepulang sekolah, sambil
mengembalakan tiga ekor sapi milik Pak Rochim, aku membaca Kho Ping
Hoo. Entah ide dari mana, pelan-pelan tanganku
menyentuh dadanya. Mengelus-elus
si kecil yang telah bangun. Benda lembut sebesar apel itu terasa lebih
hangat. Aku tak punya keberanian untuk
membongkar paksa. Tinggallah aku
sendiri. Aku menahan nafas. Aku salah tingkah. Aku baru
ingat, kalau Bu Rochim ada acara di Dinas Pertanian. “Iya Kak”, Jawabku pasrah. Sana urus sapi”, Kak Tina menepuk bahuku sebelum dia bilang, “Astaga…, kamu ngompol ya, Sapto?”. Kejantananku yang semakin matang
terasa mengeras, apalagi karena aku memang ingin pipis. “Iya Kak”, Jawabku pasrah.
