Mungkin keduanya sudah menjadi sepasang kekasih kalau saja hal itu tidak terjadi…Hari itu sore jam limaan, Imron melewati sebuah koridor dan menemukan ruang dekan fakultas sastra masih menyala. Bokep india Kembali Ivana memicu tubuhnya naik-turun di atas pangkuan Imron. Tubuh Ivana tersentak saat jari-jari Imron meraba bibir kemaluannya, seperti ada sengatan listrik yang membuatnya berkelejotan. Ivana menggeleng berusaha menjauhkan wajahnya dari benda itu, tapi tidak bisa karena kepalanya di pegangi Imron. Kontras sekali pemandangannya saat itu, tubuh mulus seorang gadis jelita ditengah-tengah tubuh hitam kasar dari tiga pria bertampang seram. “Dijilat Non, jangan cuma diliatin aja !” katanya pada Ivana yang masih jijik menatap batang di genggamannya itu. Tangan kekar Pak Kahar yang memegangi paha gadis itu membelai-belai menikmati kemulusan pahanya, sesekali juga meremasi bongkahan pantatnya. Besoknya Ivana agak kaget ketika Imron memanggilnya ketika bertemu di depan kelasnya, katanya ada suatu masalah penting yang tidak bisa dibicarakan di
