Reyna berdiri bersandar dimeja, menghela nafas panjang lalu meneguk liur untuk membasahi kerongkongannya yang terasa sangat kering.“Rivan, terimakasih untuk semuanya, tapi kau bisa pulang sekarang,”“Tidak Rey, kita harus menyelesaikan apa yang sudah kita mulai,”“Apa maksudmu?… Tidak.. Bokep STW Wajah Reyna memerah , kalimat Rivan begitu vulgar seakan itu adalah hal yang biasa.“Rey… liat dong,”
“Heh? Ada hubungan apa antara dirimu dan Bu Nita?”“Tidak ada, aku hanya menemani wanita itu, menemani malam-malamnya yang sepi,”“Gilaaa.. “Cuu.. Wajah lelaki itu menyeringai saat melipat kedua paha Reyna keatas, memberi suguhan indah dari batang besar yang bergerak cepat menghujam celah sempit vagina Reyna.“Sayang, aku bisa merasakan lorong vaginamu semakin basah, ternyata kamu juga menikmati pemerkosaan ini, hehehe”
Plak…Pertanyaan Rivan berbuah tamparan dari tangan Reyna, tapi lelaki itu justru tertawa terpingkal, lidahnya menjilati jari-jari kaki Reyna yang terangkat keatas dengan pinggul yang terus bergerak menghujamkan batang pusakanya.




















