Nampak Dinda seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang kemaluan Paul yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah beberapa menit lamanya, kemaluan Dindapun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Paul kemudian mencabut jarinya. XNXX Jelas Paul tidak perduli. Fajar telah menjelang, Paul nampak meninggalkan kamar kost Dinda dengan tersenyum penuh dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah stasiun bus antar kota,sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan perhiasan emas. Dinda yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu itu, terkejut dengan tindakan Paul.Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Paul yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Jelas Paul tidak perduli. “Huh rasakan kau gadis sombong !”, bentaknya kepada Dinda yang tengah tergolek dikasurnya.”aku dapatkan kau sekarang….!”, lanjutnya. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar. Kini gadis cantik itu tergolek lemah dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak.




















