ngghhhh…. Bokep Isak Maudy makin keras terdengar. Tapi Maudy terus melakukannya, karena khawatir lelaki itu marah dan memperkosanya. “Sabar….semua dapet bagian…he…he…” kata si pemegang belati. Habis ini, lu pasti minta diperkosa!” kata lelaki itu, lalu merapatkan lagi wajahnya ke selangkangan Maudy. Lelaki yang di bawah, memandang tak berkedip, tonjolan kecil berwarna pink di pangkal vaginanya. Cantik nian ia sore itu dengan bawahan panjang yang ketat dari bahan halus berwarna krem. Tubuh Maudy bergetar hebat ketika jemari lelaki itu menyentuh tepi celah kemaluannya, menyusurinya dari atas ke bawah. Maudy diam, tapi tubuhnya terus bergetar, keringatnya bercucuran. “He he… gue mau…itu,” lelaki itu menunjuk bagian bawah tubuh Maudy. Lelaki itu menunggu jawaban Maudy sambil meremas kedua payudaranya yang tadi belum sempat dilihatnya. “Buka lebar-lebar kaki lu neng…” Maudy gemetar, ia diam saja. “Sebentar, gue mau kasih tahu lu sesuatu. Sebab, begitu dia bilang ‘but’, lelaki itu membetot rambut kemaluannya
