Lalu ku jawab maaf pak.. lalu ia raih inci demi inci setiap rongga di tubuhku. Bokep tobrut Para pembantuku tidak curiga atas tindakan kami itu.Pak Rojak pun tampaknya bisa menutup mulut kedua pembantuku. waktu itu memang saya salah,, saya tergesa gesa saat itu, jawabku. Sejak kejadian itu sikapnya terhadapku jadi lain dan aku tidak ambil pusing.Aneh memang kenapa sejak saat Pak Rojak bertanya kepadaku saat itu, aku merasakan adanya sensasi tersendiri dalam hatiku saat menatap matanya. Entah kenapa setiap hari, ada2 saja yang ia pegang dari tubuhku, kadang dadaku, paha, kadang ia cium bibirku. Jumat sore saat ia menjemputku, entah kenapa aku minta Pak Rojak untuk mampir dulu untuk singgah di sebuah restoran.




















