“Wajahmu terlihat pucat”, kata Alex sambil memandangiku dari arah spion tengah.”Aku demam”, jawabku ketus. Mual-mual terasa hingga aku pun muntah, “HOEKK….”, semua yang ada di dalam perutku termuntah keluar hingga mengotori sekitar mulutku. Bokep jepang “Iya sayang, yang rajin ya”, jawabku. “Harum…”, kata pria itu. Para pria itu segera membuka pakaian mereka. Perutku sedikit mual, demamku yang masih tinggi ini tidak membuat mereka prihatin untuk melepaskanku.Pria lain sudah bertindak lebih dari tadi, mereka mulai melepaskan bra dan celana dalamku. “Dokter boleh saja meniduri aku, aku Cuma budak seks di sini”, jawabku. Setelah minum obat, aku pun terlelap di kasur yang sudah dibersihkan oleh dokter tua itu. Para pria melihat jijik ke arahku, mereka sedikit mundur karena bau muntahanku sangat menyengat.




















