Lelaki itu langsung memaksa Maudy menelan penisnya dan memegangi kepalanya, lalu menggerakkannya maju mundur.Tak sampai lima menit kemudian, kembali cairan kental yang berbau khas menyembur, memenuhi rongga mulutnya. Seorang lelaki kemudian berusaha melepaskan ikatan tangan Maudy. Bokep ngghhhh…. awwwwhhh…. “He he… gue mau…itu,” lelaki itu menunjuk bagian bawah tubuh Maudy. Maudy hampir tak bisa memasukkan penis yang besar itu ke mulutnya. “Sudah…tolong lepaskan saya…” iba Maudy lagi. Lagian memiaw lu sekarang udah siap…nggak bakal sakit deh…” kata si pemilik penis. Maudy meronta-ronta, kedua kakinya menendang-nendang, saat remasan makin keras dan menyakiti kelaminnya. “Makasih ya…” katanya sambil meremas kedua payudara Maudy, lalu tangannya menyempatkan meremas pangkal paha gadis itu. Lu enak, gue belon dapat bagian. Maudy tak bicara lagi, ia kini sibuk mengecek make upnya lewat sebuah kaca kecil dari dalam tasnya. Puting susunya yang mungil, kecoklatan dengan areola hanya berdiameter sekitar 2 cm, tegak menantang.




















