Aku bergegas naik. Aku tetap berkeras. Bokep cina Tetap memejamkan matanya.Aku makin berani. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Kami berdua tidak terpuaskan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Hujan masih turun, rintik-rintik. Aku paling suka gelap. Sensasinya benar-benar luar biasa. Mataku juga.Aku melanjutkan kenakalanku. Kepotong deh. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. Sumber Alam. Tentu saja dengan mata terpejam. Uh, begitu romantis. Bakalan lama nih. Rongga itu seperti tidak berujung. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi.
