Kucabut penisku yang masih keras, kubersihkan dengan bajuku. Bokep hijab ya ampun enaknya..” Naralita melemas dan terkulai. “Mas lepas..” katanya sambil telentang di lantai. Namun suatu malam ketika aku masih asyik menyelesaikan pekerjaan di kantor, Naralita tiba-tiba muncul. Jemariku mencari kancing BH yang terletak di punggungnya. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. Naralita melihat dengan pandangan mata sayu seperti tak sabar menunggu.Segera aku menyusulnya, tiduran di lantai. “Ukh.. “Mas Danu, Mbak Tari sudah bisa dipakai belum?” tanyanya. Lama-lama Naralita sering tinggal di rumah kami. Kupenuhi permintaannya, kutempelkan ujung penisku di permukaan lubang vaginanya, kutekan perlahan tapi sungguh amat sulit masuk, kuangkat kembali namun Naralita justru mendorongkan pantatku dengan kedua belah tangannya. Semua berlalu selamat sampai isteriku diperbolehkan pulang dan langsung bisa merawat dan menyusui anak kami.Hari-hari berikutnya, Naralita masih sering datang menengok anak kami yang katanya cantik dan lucu.
