Ia kemudian sibuk menenangkan bayinya.“Apalagi setelah punya bayi, tambah repot Mas”, katanya. Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya. Bokep barat Aku pun segera menyiapkan senjataku, mengarahkan ujung penisku tepat di depan liang vagina Vera dan perlahan tapi pasti menekannya masuk.Sedikit-demi sedikit penisku tenggelam dalam kehangatan liang Vera yang basah dan nikmat. Mas Aldi!” jerit Vera malu-malu. “Terima kasih, saya juga begitu pada Mas Aldi”, Vera merebahkan kepalanya di pundakku. “Sebab saya mengagumi keindahan Mbak Vera, juga selera pakaian dalam Mbak”, aku berterus terang.Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan tak ada jarak lagi di antara kami. “Berat enggak sih Mbak, punya suami pelaut, sebab saya yang ditinggal isteri cuma dua hari saja rasanya sudah jenuh”. Brengsek, transparan!Dengan cahaya di bawah meja tentu saja aku tak dapat dengan jelas melihat isi celana dalam orange itu, tapi itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi.




















