Ketika semangkuk telor setengah matang itu hampir habis, orgasme hebat melandaku.“Aaaauuhhhh…. Bokep barat Menancap. Udara terasa semakin dingin malam ini. Untuk… tuan. Masih belum bersih. Air mata membasahi pipiku, mengalir, menetes. Aku cinta sama kamu!” Aku menunduk dalam- dalam. Aku mau jadi budaknya… menjadi yg lain pun, aku bersedia. Kalau tuan mau meniduri saya… rasanya bahagia.”
“Jangan… jangan bilang begitu…” Aku tersenyum sedih.Aku mengangkat wajah, memandangnya. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Menempatkan diri persis di belakangku. Kenangan itu akan selalu kuingat, setiap aku memasuki ruang tidur untuk tamu ini. Kak Edo mendorong kembali dengan kekuatan besar.
