Saya juga sebetulnya masih dibawah umur, tetapi pada saat itu kami berdua sedang merasakan bersanggama dengan disaksikan Ayu, ibunya sendiri.Tamara belum tahu bagaimana caranya mengimbangi gerakan bersanggama dengan baik, dan dia diam saja menerima tumpahan air mani saya. Nafsu kami memang begitu menggebu-gebu, dan saya sedot dan jilat kemaluan Ayu sepuas-puasnya, sementara Tamara menonton kami berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun.Saya sudah mengenal kebiasaan Ayu dimana dia sering kentut kalau betul-betul sedang klimaks berat, dan saat itupun Ayu kentut beberapa kali diatas wajah saya. Bokep STW Dengan agak enggan, Tamara menurut, dan saya berlutut di antara kedua pahanya dan membungkuk untuk mencium selangkangan Tamara.“Ibu, Tamara malu ah?” kata Tamara sambil berusaha menutup kemaluannya dengan kedua tangannya.“Ayo, Tamara mau kancitan, ndak?” kata Ayu.Saya mengendus kemaluan Tamara dan baunya sangat tajam.“Uh, mambu pesing.” Saya berkata dengan agak jijik.










