mau keluar nikh.. “Mas.. Bokep india Perlahan dan akhirnya masuk. hgh.. terus..” begitu sambil tangannya mencengkeram bantal dan memejamkan mata. Tampak ia nafsu sekali. Jangan ulangi lagi (dengan orang yang sama), sensasinya atau getarannya akan berkurang. Ekspresi spontan karena malu.Kupikir dia sama saja denganku, pengalaman pertama dengan orang lain. Belum sempat aku buka mulut, ia sudah melanjutkan pembicaraan,
“Kerja dimana Mas?”
“Daerah Sudirman,” jawabku.Obrolan terus berlanjut sambil sesekali aku perhatikan wajahnya. terus..!” Kuraih tangan Mamah ke arah selangkanganku (ini kulakukan karena dia agak pasif. Kupandangi lipatan dua gunung yang menggumpal di dadanya. Aku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah.Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Kuulangani beberapa kali, Mamah terus mengaduh sambil membuka tutup pahanya. “Kan nggak ada yang lihat. Gede amat?” katanya dengan nada manja setelah meraba burungku. Karena lalu lintas macet dan aku lupa tidak membawa bacaan, untuk mengisi waktu dari pada bengong, aku




















