“Apa itu mas?”,bisik Merry sambil turun dari tempat tidur, merapikan bajunya dan menggelung rambutnya.“Tunggu aja di sini ma”, jawabku sambil ikut turun menengok ruang tengah yg kebetulan masih terang karena lampu besar yang masih menyala itu. Bokepindo Merry sampai terhentak nafasnya, matanya terpejam dan terdongak keatas. Tetapi percuma karena ikatan itu begitu kuatnya. Dengan menyedot keras putting susu istriku, dia lalu bangun dan beringsut ke dekat jendela,tampak puas dengan permainannya tadi. Beberapa menit kemudian sudah terdengar shower air yang mengisi bathtub di kamar mandi kami. Putting berwarna kecoklatan itu terlihat bergerak naik turun seiring nafasnya, lingkaran susu di sekitar putingnya seakan membengkak kontras dengan kulit payudaranya yang putih mulus bagai lilin.“Hiii…hiii..hiii…,Mama…mama…aku mimik cucu donk”,seloroh Wok yang dengan kurang ajarnya matanya melotot melihat putting susu Merry.




















