Koq mukanya jadi menerawang seperti itu?!”, suara Ibu Mia kini menghentak gua dengan lembut. Bokepindo Gua bisa merasakan percikan orgasmenya membasahi penis gua yang masih asik gua goyangin di dalam. “Iya.. Untungnya dia udah basah banget, jadinya ngga gitu kerasa sakit buat ‘saat pertama’nya. Pasti muka gua ngga karuan nih bentuknya. Ehh..”, jawab gua.. Beliau duduk dengan menyilangkan kakinya.. Sambil masih dalam posisi berlutut, gua mendekatkan pinggul Ibu Mia ke kepala gua. Ibu Mia semakin bergairah menjilati dan meremasi penis gua.. “Maaf Bu?” Gua bales, berharap pertanyaan yang berbeda muncul. Keluar.. Itulah hasil rekonstruksi pengalaman saya sewaktu SMA.. Ibu Mia tertawa kecil lalu beliau mulai rebahan di atas sofa.. “Iya Bu”, jawab gua sambil menunduk, ikutan mensukseskan ‘drama kecil’ kami. “Hanya saja Ibu ada feeling.. Rupanya kalo gua main perlahan dan lembut, ternyata lebih menggairahkan daripada gubrak-gabruk-an seperti dengan Joanna dulu.. “Akhirnya..”, kata gua dalam hati.
