Wawan cengengesan dan berkata, “tenang Non, liat ini jam berapa? Bokep cina Kurasakan penis itu sudah mulai melesak sedikit, dan gairahku langsung naik cepat. Dan aku segera masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dari keringatku dan keringat 3 orang tadi, juga vaginaku kucuci bersih, hingga terasa kesat.Mungkin karena cuma 1 ronde, tubuhku tak terlalu lelah. Apalagi Wawan dan Suwito ikut menyusu pada payudaraku dengan remasan remasan kecil.“Aduh… oooh…”, erangku antara sakit dan nikmat. Suapan demi suapan cairan yang gurih dan nikmat ini membuat aku tak begitu lapar lagi meskipun aku ingat aku belum makan pagi. Aku hanya diam menahan nikmat, ketika sendok kecil itu mengorek ngorek vaginaku dengan lembut, seolah menyendoki cairan cintaku dan sperma sperma dari Wawan dan Suwito. harus… sekolah….”.Mereka tertawa, dan Suwito berkata, “Tenang non Eliza, cuma satu ronde kok. Ingin aku memintanya keluar di mulutku, namun aku takut dianggap tidak adil karena tadi Wawan




















