Waktu itu kurangkul kedua bahu Silvia sambil menusukkan penisku ke dalam. Bokep Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Nafasnya terengah-engah. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding. Tapi hasratku masih menggelora. Kami jadi terangsang lagi.“Kau mau lagi?”, tanyaku dengan suara manja.Dia tersenyum manis. Puting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Selanjutnya aku mulai beraksi erotik. Kalau dipijiti, oh.. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa.Mungkin karena lidahku kurang keras. Apa yang kuimpikan kini benar-benar menjadi kenyataan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku.




















