“Geni abang nafsu abang, manjingo ing jabang bayine Dony Bara. Indo bokep eenaak..” erang Gina memacu gairahku. Sedikit demi sedikit aku masukkan penisku memasuki lorong yang sangat sempit itu. Licin permukaannya hingga tak mudah memasukkan kepala adikku itu. Refleks aku remas kedua buah gunung kembar itu hingga membuat Gina bergelinjangan nikmat. Maka sebagai pelampiasan tangan kananku kembali mengutak-atik goa kenikmatan Gina yang kembali membanjir.“Doon.. Lebur.. Uuff..ach..”
Gina semakin memekarkan selakangannya hingga jemari kananku makin bebas merogoh semua yang tersembul di pangkal selakangan itu. Penisku menegang hebat, seperti ada yang mendorong dari dalam baang penisku dan rasanya.. Aku segera menuju ruang makan. Don.. Diciuminya batang penisku yang masih terpenjara dalam sangkarnya dan dengan senang hati Gina meloloskan CDnya hingga nampak benar kalau penisku itu betul-betul bangun mengacung-acung.“Kau benar-benar hebat Don, pistolmu besar banget.
