“Hahahahhaa, serius amat sih ngejemurnya.” Kataku sambil tertawa terbahak-bahak. Bokep arab Siaaallll, itu tepat banget didaerah g-spotku. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yg memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak. Semuanya berjalan sesuai rencana. Dibawah, diteras rumah, aku melihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku. Nafasku memburu. Umpan nya dimakan ikan. Aghh, rasanya benar-benar nikmat. Sembari menjemur, Adit masih tdk sadar kalau ada aku disampingnya. Dia lalu memintaku mengikutinya kekamar mandi tamu yg memang dekat dgn dapur. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Untuk apa keluar? Dia nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya sexy. Gumamku dalam hati. Namanya perjaka. Adit terlihat berfikir dan mengingat-ingat. Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yg menyanyi-nyanyi diluar kamarku. Tanpa basa basi lagi, dia dgn agak kasar menyuruhku menungging dgn bertumpuan tangan dan lututku diatas toilet duduk.
