Saat ia telah tepat berada di hadapanku, ia pun memeluk tubuhku yang berbulu lebat ini. Bokep Tangan kiriku menggenggam erat tangan kanan Aisya dan sedikit menelikungnya ke belakang. Beberapa menit kami bertahan dengan posisi itu, hingga Aisya pun menggerakkan tangannya untuk memeluk pinggulku. Setelah aku merasa percaya diri dengan wiridku, aku pun langsung mengikuti Aisya hingga ke toilet yang berada di belakang ruang guru. Ibu sendiri kenapa belum pulang?”
“Menunggu hujan reda, Pak. Aisya memang suka sekali dengan warna putih, yang identik dengan kesucian, walau sebentar lagi kesucian yang selama ini dijaganya akan kurenggut dengan penuh kenikmatan. Kami pun saling memuaskan gairah masing-masing hingga matahari tak terasa mulai turun. Aku tahu seluruh guru telah pulang, karena akulah yang terakhir berada di ruang guru tadi, jadi sepertinya rencana sore ini akan aman.




















