Kamu juga menginginkan ini kan?”, lanjut wanita itu kemudian mendudukkan Dido di pinggir tempat tidur luas itu. Di sana ia membuka beberapa buku, namun bebarapa lamanya kemudian wanita itu kembali beranjak menuju kamar tidurnya. Bokepindo Mereka mula-mula hanya membicarakan perihal kontrak kerja antara kantor sang dokter dan hotel tempat Dido bekerja. Kemudian ia duduk sejenak mengambil nafas sambil memandangi tubuh wanita itu. Hal itu membuat dokter Supriyati menarik nafas panjang merasakan nikmat yang begitu hebat. “Perasaan kamu yang dikhianati, apa kamu masih dendam?”, tanya sang dokter seperti merasa ingin tahu. Ia menghentikan gerakannya sejenak, lalu dengan perlahan sang dokter membaringkan tubuhnya dan membuka pahanya lebar hingga daerah kemaluan yang basah itu terlihat seperti menantang Dido. “Kalau bangsat itu bisa mendapat wanita muda belia, kurasa tubuh dan wajahku lebih dari cukup untuk memikat lelaki muda”, gumamnya lagi.




















