Apalagi sampai jatuh cinta. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. Bokep cina Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. Meskipun malam itu Lidya mengenakan rok yg panjang, namun belahannya hampir sampai ke pinggul. Sedangkan aku sama sekali tak mengerti. Namun aku yang polos tak tahu apa arti semuanya itu. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. Suasananya sepi-sepi saja. Aku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. Seakan Lidya berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Aku memang paling suka kalo dipuji.Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..”, ujar
