Tiba-tiba dari arah pintu bagian belakang hadir satu sosok. Bokep tobrut Hujan masih turun. Sudah biasa! Ia bicara dekat sekali di depanku. Kali ini, ia dalam balutan tank-top lain yang sangat seksi- dan setelah kuperhatikan lama–, tanpa beha, dengan rok longgar yang menurutku teramat pendek. Eh, ngomong-ngomong, Mbak baru bikin brownies buat mama kamu, nih!” Mbak Marisa mengangsurkan sepiring brownies.Aku mengucapkan terimakasih. Aku membuka selot dan membuka pintu. Aku menatap lapisan awan hitam itu sejenak. Lelaki itu melambai padaku ketika aku memperhatikannya. membuka tali di kanan-kiri dan melorotkannya perlahan, membiarkan dua buah dadanya menyembul menantang,“kau boleh menyentuhnya,” Berdebar jantungku.Tubuhku seperti mendidih. Kadang sampai 2 kali sehari, kadang pula sampai harus membuatku membolos sekolah.Affairku dengan Mbak Marissa berlangsung terus sampai menjelang kedatangan suaminya. Aku terperangah malu tertangkap basah seperti itu.“Sori, Mbak!”“Kau bilang sori, tapi terus menatap dadaku. Bibirnya merekah, pipinya merona dan pandangan
matanya benar-benar membuat dadaku berdebar-debar.“Perkenalkan, nama saya




















