“Sebentar Mas, berbaring aja dulu!” katanya sambil menelentangkan badanku.Diambilnya cologne biasa, bukan merk mahal, dan diusapkannya di dadaku dan ketiakku.“Biar harum”, katanya.Aku semakin terkesan dan mulai menikmati tindakannya. Namanya.. Bokep tobrut Kok rapi sekali?” kataku. Kita istirahat saja dulu yuk. Kali ini dia yang memilih kamar ke penjaganya.“Kamar yang di sudut,” katanya. Dulu-dulu selalu tidak pernah kebagian kamar ini”. Ia membaringkan badannya. Panas matahari terasa menyengat kulit. Tingginya sekitar 155 cm dengan dada cukup besar.Akhirnya pertanyaan pokokpun terucap dari mulutnya.“Istirahat dulu, Mas?”Aku pura-pura bodoh dan tidak tahu arah pembicaraannya.“Istirahat di mana? Kususul ke rumahnya. Setengah jam menunggu belum ada juga Metro Mini yang kami tunggu. Segera kupeluk dan kucium dia, tetapi dia menolaknya.“Kita mandi dulu deh Mas!” katanya.Tumben pikirku, kok ada PSK yang menyuruh tamunya mandi dulu sebelum berkencan. Kutindih tubuhnya dan wajahnya kulihat tersenyum. Sekarang baru bisa pulang dan mau istirahat”.
