Nanti-nanti lah”
“Ohh, padahal penampilan mendukung lhoh” dia menjawab sambil tersenyum lagi. Tapi kayaknya dia yang berusaha mencairkan suasana.“Mas sudah lama kerja diwarnet ya?” tanyanya
“Wah, baru kok mbak. XNXX Aku agak nungging ya…”
“Ya deh.., terserah mbak. Merapikn lagi rambutnya yang pendek…, aku suka sekali melihatnya. Lagian kayaknya kita seumuran ya. Bebas milih mana saja.” Jawabku ramah sambil melihat wajah imut tersebut. Satu malam ini aku milikmu… masss” suaranya mendesah ditelingaku. Aku lihat sepatunya sepatu kulit, kayak-kayaknya bukan cewek biasa nih. Ini juga buat nambah-nambah biaya kuliah” jawabku sambil berusaha tersenyum, tapi masih kaku…. Enakkk?… terus mas maju mundur aja….”
“Ya mbak, enak. “ya udah…, kita beres-beres dulu yuk”
Aku melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu untuk menahan dan membersihkan cairan disekitar memeknya.




















