Fanny tersentak dari lamunannya dan menggeleng, “Belum, ulang dong Kak!”, sahutnya. Dan mereka mencapai orgasme hampir bersamaan, terasa serdadu menyemburkan air mani hangat ke dalam vagina gadis itu yang masih berdenyut nikmat.Aku mengeluarkan serdadu yang terpercik darah perawan itu pelan-pelan, berbaring di sebelah Fanny dan memeluknya supaya Fanny merasa aman, dia tampak merasa sangat puas dengan pelajaran tahap awal yang kuberikan. Video bokep Kejadian tadi bisa berlangsung karena merupakan keinginan dan kerelaannya juga. Ditarik lagi, “Aaahh”, masuk lagi. Kata-kataku membuat gadis itu merasa tersanjung, dengan tidak sadar Fanny mencubit pahaku sambil tersenyum senang.“Udah punya pacar Fan?”, godaku sambil menatap Fanny.“Belum, Kak!”, jawabnya malu-malu, wajahnya yang cantik itu bersemu merah. Aku yang melihatnya tersenyum dalam hati dan sengaja duduk menyamping, agak menghadap pada gadis itu sehingga instingku mengatakan hatinya agak tergetar.“Kamu bisa ngerti yang baru kakak jelaskan Fan”, kataku sambil melihat wajah Fanny lewat sudut mata.




















