saya selalu dapat membuat dirinya tertawa, dan terus tertawa. Bokepindo Sentuhan, kecupan yang lembut, aroma tubuh dan hembusan nafas serta dekapan kami berdua menambah mesra suasana romantis saat itu. sayapun lebih bernafsu untuk memberikan jilatan disekitar pangkal pahanya. Dalam posisi duduk di tepi tempat tidur, saya pangku Andini tanpa melepaskan pagutan kami berdua, yang menambah panas suasana di ruangan itu.Andinipun dengan bergairah melepaskan pakaianku yang masih tersisa, sementara sayapun tidak tinggal diam. Bila bertemu dan berbicara, kami berbicara dan bersikap seperti biasa saja seolah-olah tidak ada kejadian apapun pada kami berdua. Emang di rumah lu kaga ada beras, sampai kelaperan gituh?” candaku kemudian.Disana Andini terdengar tertawa renyah sekali,“Hehehehe.. Lu emang ingin benih gue?”.




















