Saya mengangguk.“Ayo kita pulang” saya mengingatkan, jam sudah menunjukkan jam 2 malam. Bokep Segera gantian saya menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Lendir vaginanya mempermudah saya untuk menggosok-gosok jari tengah saya ke vaginanya, juga kelentitnya. Yanti tentu saja ikut terlibat dalam transaksi ini.Siang itu setelah Yanti menjemput barang pesanan tersebut dari jasa courier, sekarang dua wujud menakjubkan itu ada di depan saya. Dimana saat itu ada pegai baru namanya Yanti dia melamar di tokoku karena aku kekurangan karyawan , aku membuka usaha jual beli alat medis, karena Yanti orangnya cantik, supel dan enak diajak berkomunikasi dan sabar dalam melayani konsumen , piker aku dia layak dan bisa untuk membackup segala kegiatanku.– “Biarin” pikir saya, selama dia mampu menjualkan alat-alat medis perusahaan, dia tetap layak dipertahankan sebagai karyawan marketing yang digaji dengan baik.


